Pertempuran Pulo Aura | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari the Peperangan era Napoleon | |||||||
![]() Kapal Komodor Dance (tengah), sedang melindungi kapal dagang (kanan), menyerang skuadron Laksamana Linois (kiri). William Daniell, 1804 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
![]() |
![]() | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Nathaniel Dance | Charles-Alexandre Durand Linois | ||||||
Kekuatan | |||||||
16 East Indiaman, 12 kapal rakyat dan kapal dagang Portugis; didampingi brig bersenjata Ganges | Kapal tempur utama Marengo, 2 fregat, satu korvet, dan satu brig bersenjata | ||||||
Korban | |||||||
1 tewas, 1 terluka | tidak ada |
Pertempuran Pulo Aura adalah salah satu pertempuran laut minor dalam Peperangan Napoleon, terjadi pada 14 Februari 1804. Dalam pertempuran itu satu konvoi besar East Indiaman, kapal dagang yang dipersenjatai dengan baik, milik Perusahaan Hindia Timur Britania (HEIC) mengintimidasi, mengusir, dan mengejar satu skuadron angkatan laut Prancis yang kuat. Meskipun pasukan Prancis jauh lebih kuat daripada konvoi Inggris, taktik agresif Komodor Nathaniel Dance telah mendesak Laksamana Pertama Charles-Alexandre Durand Linois untuk pergi setelah hanya sekali saling menembak. Dance kemudian mengejar kapal perang Prancis tersebut hingga konvoinya terlepas dari bahaya, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke India Britania. Linois kemudian menyatakan bahwa kapal dagang Britania yang tidak dikawal tersebut dibantu oleh delapan kapal tempur utama (ship of the line), suatu pernyataan yang dikritik oleh para perwira seangkatan dan sejarawan modern.
Pertempuran tersebut terjadi dalam masa operasi perampokan kapal dagang yang dilakukan oleh skuadron kapal perang Prancis dipimpin oleh Linois dengan kapalnya Marengo. Linois berlayar ke Samudra Hindia pada 1803 sebelum pernyataan perang di bawah perintah untuk melakukan penjagaan koloni-koloni Prancis dan Belanda di wilayah tersebut dan sesekali menyerang kapal dagang Inggris. Salah satu target terkaya dan paling signifikan adalah "Armada Tiongkok", konvoi tahunan East Indiamen, dari Tiongkok dan pelabuhan-pelabuhan Timur Jauh lainnya yang membawa barang dagangan bernilai jutaan pound sterling. Berita mengenai pecahnya perang baru tiba di Pasifik dan satu-satunya kapal perang yang tersedia untuk menjaga armada tersebut adalah kapal jenis brig milik HEIC bernama Ganges. Informan Belanda memberitahu Linois mengenai tujuan armada dan tanggal keberangkatan dari Kanton ketika Lionis berada di Batavia, Jawa. Kemudian, pada 28 Desember 1803 ia berlayar untuk mencari konvoi tersebut, hingga akhirnya menemukannya pada awal Februari.
Meskipun konvoi tidak dilindung kapal perang, Komodor Dance tahu bahwa para pengintai dapat melakukan kesalahan, dari kejauhan menganggap kapal East Indiaman besar adalah kapal tempur utama. Ia mengibarkan bendera lambang skuadron Angkatan Laut Britania dan membentuk posisi tempur. Kapal Linois jelas lebih unggul, tetapi reaksi kapal Inggris membuat Linois terkesima dan ia dengan cepat membatalkan pertempuran. Dance melanjutkan triknya, mengejar Linois selama dua jam hingga konvoi dirasa aman. Raja George III menganugerahi Dance gelar Knight Bachelor atas keberaniannya. Beberapa pedagang dan organisasi menghadiahi ia sejumlah besar uang. Sementara itu, Linois diberi hukuman langsung oleh Kaisar Napoleon atas kegagalannya menekan serangan pada musuh yang lebih lemah dan sangat berharga. Tetapi, ia masih bertugas selama dua tahun berikutnya dan memperoleh beberapa kesuksesan minor dalam serangan terhadap kapal-kapal dagang tanpa pengawalan. Ia mengalami serangkaian kekalahan dan terlibat dalam beberapa pertempuran tidak meyakinkan melawan kapal-kapal Inggris yang lebih lemah. Ironisnya, Linois ditangkap dalam Aksi 13 Maret 1806 oleh sejumlah kapal perang Inggris yang lebih unggul yang ia kira konvoi dagang.